Untuk membuat beranekamacam masakan tentunya tidak lepas dari yang namanya pemanis. Entah itu pemanis alami ataupun pemanis buatan. Berikut kami ulas apa saja jenis pemanis yang baik dan kurang baik, sehingga kita lebih bijak dalam menggunakannya.
Pemanis yang Baik
- Madu
Selama berabad-abad orang telah memanfaatkan madu sebagai pemanis. Madu kaya akan enzim alami dan antioksidan dan mengandung berbagai mineral seperti zat besi, kalsium, seng, kalium, magnesium, tembaga, kromium, dan fosfor.
Madu memang mengandung cukup banyak fruktosa (gula buah) dan harus dikonsumsi dalam jumlah sedang.
- Sirup maple
Seperti madu, 100% murni sirup maple mengandung berbagai vitamin dan mineral yang sehat. sirup maple membantu meningkatkan pertahanan antioksidan Anda, baik untuk jantung Anda, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda. Ini juga bermanfaat untuk sistem reproduksi laki-laki.
- Buah
Cara favorit untuk mempermanis smoothie adalah melalui berbagai buah lezat. Gula alami hadir dalam buah yang dikemas dengan serat dan zat-zat lain yang memperlambat penyerapan gula dan mencegah “lonjakan gula”. Idealnya, buah merupakan pemanis alami, khusunya untuk smoothie Anda.
- Pemanis Baik Lainnya seperti Gula aren dan ekstrak Lo Han
Pemanis yang Kurang Baik
- Gula putih
Gula putih dibuat dari tebu dengan melalui proses pemurnian sehingga kehilangan beberapa nutrisi dan warna asli dari tebu. Gula putih biasa bisa meningkatkan resiko diabetes tipe 2, obesitas, dan risiko penyakit kardiovaskular. Sebaiknya membatasi konsumsinya dan jangan berlebihan.
- Sirup Jagung
Pemanis ini telah merayap ke produk makanan secara luas. Pastikan untuk memeriksa label untuk menghindari sirup jagung fruktosa tinggi.
- Pemanis buatan
Ada sejumlah besar pemanis buatan di pasar saat ini. Yang lebih populer termasuk Sucralose, Aspartam, Sakarin, Splenda, dan NutraSweet. Pemanis buatan asing bagi tubuh manusia, menyebabkan sinyal untuk mendapatkan menyeberang, menyebabkan kenaikan berat badan dalam jangka panjang, kerusakan organ, dan dikenal excitotoxins, yang merugikan otak.
Leave a Reply